Sewaktu kuliah di Jepang, aku diminta senseiku untuk belajar kimia organik menggunakan buku ini. Sumpah ini buku keren dan up to date banget untuk ilmu kimia organik, nama bukunya "Organic Chemistry" edisi ke-8 penulisnya Paula Yurkanis Bruice. Kebanyakan mahasiswa S1 nya udah pada mempelajarinya, aku yang waktu di sana menempuh S2 udah ketinggalan banget dong. Apalagi diketawain pas ditanya buku pegangannya apa, aku bilang kimia organiknya Fessenden and Fessenden, diketawain karena buku itu udah jadul banget. Duh ini realita akademik di Indonesia sih, negara maju pegangan bukunya udah yang up to date, Indonesia masih baca buku jadul aja, ya gimana mau maju kalau apa-apa ketinggalan terus.
Aku waktu belinya dulu di online di Amazon, buku asli harga lumayan mahal, sampe jutaan tapi worth it |
Di awal buku ini, diajak untuk mengingat kembali Kimia Dasar, yaitu struktur elektronik dan ikatannya. Bruice memulai Bab 1 dengan mengenalkan arti dari kimia organik dan mengapa kita harus mempelajarinya. sejarahnya secara lengkap udah aku jabarkan ya di postingan ini (klik di sini) dan (di sini).
Pada intinya, penemuan besar dari pada ahli memberikan pengetahuan yang luas akan kimia organik dimana definisi senyawa organik sekarang diperluas, yaitu bahwa senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa yang didasarkan pada karbon. Artinya kimia organik adalah ilmu yang mempelajari senyawa yang berdasarkan pada atom karbon.
Mengapa karbon? Karena semua senyawa organik yang membuat kehidupan menjadi mungkin seperti protein, enzim, vitamin, karbohidrat, DNA, dan RNA, semuanya mengandung karbon.
Semenjak definisi senyawa organik sekarang adalah senyawa yang mengandung karbon, senyawa sekarang tidak hanya dibatasi hanya dari alam. Senyawa sintetik seperti plastik, teflon, karet, dan bahkan obat-obatan yang semuanya mengandung karbon sehingga juga disebut sebagai bagian dari senyawa organik.
Ngomong-ngomong, kamu mungkin memiliki pertanyaan mengapa karbon? Ketika ada banyak atom di dalam tabel periodik. Bruice menjelaskan bahwa sifat dan posisi karbon yang mana berada di tengah tabel periodik, sehingga baik tidak hanya melepaskan juga menerima elektron. Karbon berbagi elektron sehingga akibatnya dapat membuatnya menjadi senyawa yang stabil dengan atom lain.
Satu hal lain yang membuat aku tertarik, berbicara tentang alami vs senyawa organik yang juga dibahas dalam buku ini. Ada kepercayaan yang umum bahwa senyawa dari alam selalu lebih baik dari senyawa sintetik. Namun, sebagaimana aku mempejalarinya bertahun-tahun di kampus farmasi dan melanjutkan studi di laboratorium kimia dan biologi, aku mempelajari bagaiamna mensintesis dan memodifikasi struktus dari senyawa sehingga akan meningkatkan aktivitas dari senyawa. Oleh karena itu, jangan merendahkan senyawa sintetik. Kami, apoteker dan ahli kimia berjuang untuk mengembangkan obat yang lebih baik untuk setiap orang yang membutuhkan.
Sebagai contoh, Penisilin adalah antibiotik yang populer, yang diperoleh dari alam dan diketahui memiliki respons alergi untuk beberapa orang. Kemudian ahli kimia mampu untuk mensintesis analog dari Penisilin (yang memiliki struktur yang mirip dengan Penisilin, tetapi dimodifikasi) dan meningkatkan aktivitas dengan tidak memproduksi respons alergi.
Oleh karena itu, sekarang aku berharap pembaca percaya bahwa senyawa alami tidak selalu lebih baik dari sintetik.
Sekian untuk postingan kali ini. Mohon maaf apabila ada salah. Terima kasih sudah berkunjung :)
No comments:
Post a Comment
If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)