Pages - Menu

Sunday, August 27, 2023

Film Barbie: Lagi-Lagi Ada Unsur Politisnya

sumber foto dari google

Setelah Little Mermaid, kini film Barbie pun dimasukkan unsur politis. Bercerita tentang kesetaraan gender, bahwa wanita pun juga memiliki hak untuk berkarir di bidang apa pun. Aku mengerti pentingnya hal tersebut, tetapi lagi-lagi janganlah menunggangi ekspektasi penonton, yaitu aku, yang menunggu-nunggu untuk melihat keceriaan film Barbie. 

Film Barbie semestinya menjadi suatu hidangan yang ditunggu-tunggu sebagaimana masa kecil kami selalu bersinggungan tiap hari dengan Barbie. Kami memainkan Barbie berperan dalam menjalani hidup sehari-hari, sesederhana tidur, bangun, bermain, berinteraksi dan seterusnya. 

Aku berekspektasi, film Barbie dibuat dengan memvisualisasikan hal-hal tersebut, yang tidak perlu disangkut-pautkan dengan pesan-pesan yang mungkin titipan dari organisasi tertentu. 

Sudahlah, aku sudah muak bagaimana Little Mermaid yang sebelumnya juga dibuat dengan dimasukkan unsur politis, yang seharusnya cukup sederhana saja seperti sebagaimana cerita awalnya dibuat, jangan dimodifikasi. 

Jika memang ingin menyampaikan pesan kesetaraan gender kan bisa dengan film lain. Jangan lagi-lagi menodai Barbie itu sendiri, yang khas ceritanya tidak serumit itu. Cukup berikan cerita yang menarik, yang indah, yang dapat diterima secara universal. Sudah itu saja.

Meskipun demikian, terlepas dari kritikku di atas. Aku cukup menikmatinya, karena perlu diakui, film Barbie ini dibuat dengan effort yang maksimal. Bisa dilihat bagaimana rumah Barbie dibuat, serta bangunan-bangunan lainnya. Serasa kembali ke dunia masa kecil yang menyenangkan tanpa beban. Kabarnya, cat warna pink di dunia hampir langka gara-gara produksi film Barbie ini. 


Selain itu, yang aku suka dari film Barbie ini ada visual pemain-pemainnya, yang cantik-cantik dan tampan. Aku tidak masalah dengan adegan-adegan bernyanyi dan seterusnya. Karena di situ aku menikmatinya. Berbeda mungkin seleraku dengan temanku yang lain. Ketika aku bertanya pendapat temanku yang cowok yang menonton lebih dahulu, ia merasa bosan karena terlalu banyak adegan bernyanyinya.

Meskipun Barbie adalah mainan masa kecil, bukan berarti anak-anak kecil boleh menonton film Barbie ini, karena dinilai 13+, artinya hanya usia remaja ke atas yang boleh. Mungkin karena ada beberapa adegan yang belum pantas dilihat anak-anak. 

Overall, aku kasih rating dari 1 sampai 10, sekitar 8 ya. Masih recommended untuk ditonton. Apalagi yang dulunya suka main Barbie. 

No comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)