Berteman ya dengan siapa aja ya, seperti yang aku lakukan dulu ketika studi di Jepang, aku senang dan nyaman berteman dengan teman-teman internasional, aku sama sekali ngga terganggu dengan perbedaan apapun, terutama budaya. Aku sangat terbuka dengan hal tersebut, karena justru tanpa perbedaan, hidup di dunia menjadi tidak menarik bagiku, serta aku hanyalah manusia yang menurutku, aku tidak memiliki hak untuk menilai benar atau salahnya. Aku percaya, memang menilai orang lain bukan tugas manusia, tetapi Tuhan-lah yang menilai, penilaian di mata manusia bisa berbeda dengan yang Tuhan lihat. Jadi, daripada sibuk menilai orang lain, aku lebih memilih bagaimana aku dinilai di mata Tuhan.
Aku membicarakan ini, karena aku ingin bercerita tentang bagaimana aku berteman dengan siapa saja, termasuk teman-teman Jepang dan internasional lainnya. Salah sastu yang membuat kami berbeda adalah, mereka meminum alkohol sementara aku tidak. Aku tidak ingin membatasi pertemanan hanya karena perbedaan itu. Jadi, meskipun aku tidak meminum alkohol, aku tidak masalah tetap semeja dengan mereka. Kita boleh makan dan minum yang berbeda, tetapi dalam makan dan minum tersebut ya dilakukan bersama-sama, karena kita adalah teman yang harus saling menemani. Teman ada untuk saling berbagi cerita atau cukup hadir saja agar masing-masing tidak merasa kesepian, karena itulah gunanya teman, yaitu sekali lagi "menemani".
Sekembalinya dari Jepang, teman-temanku pun juga tidak sama karakteristiknya dengan temanku di Jepang. Meski satu negara, tetap yang namanya manusia, selalu ada perbedaan, dan serius tidak masalah bagiku. Aku tidak melihat perbedaan itu, yang aku lihat adalah karakternya ketika sedang mencari teman.
Beberapa temanku juga ada yang minum alkohol, jadi tidak sulit juga buatku untuk satu meja di restoran yang menyediakan minuman alkohol, karena aku sudah terbiasa dengan itu. Mungkin yang berbeda adalah pandangan kebanyakan orang Indonesia yang lain, yang konservatif, sehingga memilih untuk membatasi diri dari perbedaan. Untuk ini, tak ada yang bisa mengubah, hanya perlu diri ini untuk menghiraukan pandangan orang.
Salah satu restoran yang aku dan teman-temanku kunjungi adalah Hause Rooftop. Tersedia banyak minuman cocktail dan alkohol lainnya. Tentu aku memilih yang nonalkohol, pilihanku saat itu adalah minuman berisi banyak kombinasi buah yang dinamai Summer Hause yang harganya 65 ribu.
Deskripsi untuk minuman Summer Hausenya: Mango puree, lemon, orange & cranberry juice with strawberry syrup (sweet & sour).
Menurutku rasanya seperti jus mewah ya, kombinasi mangga, lemon, jeruk, cranberry-nya juga sukses, ngga aneh, asem dan manis, ya segar lah.
Tadinya aku mau pesan yang Kiwi Toasted dimana deskripsinya: kiwi, raspberry puree, orange juice, with pink grapefruit & lime syrup (sweet & fruity). Tapi sayangnya, lagi abis waktu itu.
Kami juga membeli makanan untuk sharing, dengan pizza seharga 120 ribu, dan nachos 110 ribu. Meskipun harganya mahal ya, rasanya beneran enak sih.
Nachosnya itu diberi siraman krim yang pas, ditambah ada potongan daging-daging halus yang gurih gitu, pas banget dimakan sama keripik nachosnya. Jadi teringat dulu pernah makan nachos pakai saos pedas alpukat gitu, ternyata yang di Hause Rooftop ini lebih enak hehehe.
Pizzanya pilih yang menu veggi mania, karena ada teman yang vegan, tapi ini enak juga loh, bahan dasar adonan pizzanya dibuat kering, jadi krispi gitu, topping-nya juga selain potongan paprika dan jamur, lezat karena kejunya yang melimpah.
Suasana rooftop di sana juga cantik banget. Cocok buntuk relaxing bersama teman-teman selepas penatnya bekerja. Ada banyak dekorasi tanaman juga, dan jangan takut panas, karena AC-nya berfungsi sekali, tetap dingin meskipun sebagian areanya terbuka, tidak sepenuhnya area tertutup, Jadi, untuk yang tidak suka di area terbuka, tentu ada yang area semi tertutup tersebut yang tidak perlu khawatir panas.
Ya dari segi harga memang pricy untuk karyawan biasa, tapi worth it untuk yang mencari kualitas minuman, kelezatan makanan, dan kenyamanan tempat makan.
Oiya untuk ke sini, juga perlu pesan meja dulu, ada peraturan tidak boleh datang telat, maksimal 10 menit telat, serta jumlah orang yang datang harus sesuai dengan pemesanan sebelumnya, jadi harus fiksasi siapa saja yang akan datang, tidak bisa ada yang tiba-tiba menyusul, karena kaitannya dengan jumlah kursi yang tersedia, mungkin karena restoran ini favorit sekali ya, sehingga perlu atur sedemikian rupa. Entahlah.
Dari 1 sampai 5, aku beri rating 4,95 yaa, karena rasanya mewah bangettt dan enakkkk, serta tempatnya yang nyaman dan pemandangan kota yang indah dari atas.
0 comments:
Post a Comment
If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)