Extreme Job, film Korea yang sempat melintas di sosial media karena viral dengan ceritanya yang unik. Tentang suatu tim intel yang sedang dalam penyamaran sambil membuka restoran ayam, yang secara tak terduga bisnis tersebut justru malah ramai dan penjualannya yang meroket.
Segala cara dilakukan agar keramaiannya menurun, mulai dari menaiki harga hingga dijual dengan harga yang tidak masuk akal, sampai membatasi jumlah pelanggan harian. Namun, tetap saja, restoran ayam goreng marinade tersebut tidak berkurang peminatnya.
Film ini berdurasi hampir 2 jam, sangat mengocok perut, tidak membosankan, alur cerita yang tidak terduga, serta para pemainnya yang keren.
Tidak pernah terbayang kalau film ini begitu lucu, di setiap scene-nya ada saja komedinya. Dimainkan secara natural sehingga tidak terkesan dipaksakan. Sangat menghibur sekali, film yang sesuai ditonton ketika hati sedang gundah atau ketika sedang membutuhkan hiburan yang ringan.
Bagian pendahuluan merupakan penentu utama, apakah penonton akan melanjutkan ceritanya atau tidak. Awal menonton terkesan kaku dan serius sekali, tetapi seiring berjalannya alur cerita, penonton dibuat santai dengan aksi-aksinya yang ringan. Dengan kata lain, ada kemungkinan bergugurnya penonton akibat pendahuluan cerita yang berat terutama bagi yang tidak suka dengan film aksi. Namun, jika bersabar menanti, esensi film yang menghibur dan penuh harapan akan didapat.
Penggambaran tim intel kepolisiannya di awal yang menjadi fokus cerita tidak seperti film-film aksi kebanyakan yang dramatis, tim ini digambarkan dengan penuh kekurangan dan kegagalannya. Misi-misi yang tidak berjalan mulus menjadikan kapten tim selalu tertinggal dari rekan sejawatnya yang sudah naik pangkat terlebih dahulu.
Pada saat itu, terdapat kasus pengedaran narkotika dengan skala yang cukup besar, sehingga apabila tim ini berhasil, maka bisa membawa mereka pada kesuksesan yang besar pula. Pengintaian dimulai, meskipun mereka mengetahui keberadaan gerombolan kriminal tersebut, mereka belum punya cukup bukti untuk melakukan penyergapan.
Mereka melakukan pengawasan siang dan malam di suatu restoran ayam goreng. Namun, hingga restoran ditutup permanen, tidak ada perkembangan yang signifikan. Pemilik restoran memutuskan untuk menutup permanen karena sepinya pengunjung. Tidak menerima kenyataan penutupan tersebut, anggota tim menginginkan untuk mengambil alih restoran, tetapi mereka tidak punya cukup dana untuk hal tersebut.
Mengetahui pentingnya lokasi pengintaian di restoran ayam tersebut, Kapten Go, menggunakan uang pribadinya dengan alasan, cepat atau lambat, ketika sudah tidak berkarir memang sudah bercita-cita membuka restoran ayam karena putrinya sangat suka ayam goreng.
Pada saat pembukaan restoran pertama, tidak dimaksudkan untuk menerima pengunjung, sehingga hingga belasan kali menolak pengunjung yang datang dengan alasan persiapan restoran yang belum matang. Hingga suatu hari ada pesanan dari seberang, dimana markas para kriminal tinggal, Kapten Go langsung mengarahkan anggota tim untuk melakukan simulasi menggoreng ayam.
Tidak semua anggota tim memiliki keahlian memasak, hingga terpilihlah ayam goreng Bong Pal sebagai resep utamanya.
Seperti diceritakan sebelumnya, satu per satu pengunjung mulai berdatangan, dan tak disangka malah makin ramai dikunjungi. Hingga ada stasiun televisi yang ingin meliputnya, tetapi ditolak, dengan alasan khawatir identitas intel mereka terungkap.
Tentunya dengan keramaian yang ada, pemasukan mereka juga bertambah, sehingga Kapten Go dan tim sempat terabaikan dengan pekerjaan utama, yaitu melakukan pengintaian pada markas pengedaran narkotika.
Musibah terjadi ketika fitnah dilakukan oleh reporter yang ditolak untuk meliput, sehingga sampai ke telinga ke kepolisian. Selain karena pencemaran nama baik, juga karena kelalaian dari tugas utama. Kapten Go mengundurkan diri, sementara para anggota tim diskors dari pekerjaannya.
Sudah terlanjur masuk ke bisnis restoran ayam yang menggiurkan secara ekonomi, Kapten Go mengajak anggota timnya kembali menjalankan bisnis tersebut. Mulai dengan membersihkan nama restoran dan menarik pengunjung kembali.
Seorang pebisnis mendatanginya dan menawarkan kerja sama untuk franchise, yang singkatnya justru malah mendekatkan mereka pada pusat pengedaran narkotika.
Pebisnis tersebut ternyata bagian dari mafia narkotika, dimana cabang-cabang restoran ayam goreng dijadikan tempat untuk distribusi narkotika. Narkotika tersebut disisipkan di dalam ayam goreng. Mencium adanya ketidakberesan dalam penjualan, mulai dari para karyawan yang seenaknya bekerja, tidak memperhatikan kebersihan, tidak ramah dengan pengunjung, Kapten Go dan anggota tim mulai melakukan investigasi.
Investigasi yang dilakukan berhasil membawa tim mendapatkan satu per satu bukti yang cukup untuk melakukan penyergapan.
Kesan pertama terhadap tim dengan anggota-anggota yang payah dan penuh kegagalan sirna dengan aksi-aksi mereka yang luar biasa ketika melakukan penyergapan. Kapten Go dijuluki sebagai zombi karena di setiap aksinya selalu hidup kembali di saat situasi sebenarnya membuatnya hampir mati, menunjukkan sisi Kapten Go yang pantang menyerah.
Bong Pal, ternyata bukan sembarang anggota kepolisian tanpa keahlian khusus, Bong Pal unggul dalam bela diri, ia adalah mantan atlit judo nasional, bahkan Yeon Su sempat mengatakan bahwa ia tidak khawatir Bong Pal akan mati, justru ia khawatir jika Bong Pal tidak terkendali dan membunuh semua orang.
Yeon Su, seorang polisi intel wanita yang merupakan juara Muay Thai se-Asia. Young Ho, yang berperan di tim sebagai pengawas, dikabarkan pernah membunuh seseorang, sementara Jae Hon, anggota tim termuda aktif di klub baseball yang mana membuat daya tahannya terhadap pukulan tidak seperti orang biasa.
Mereka berhasil melumpuhkan para kriminal dan menyelesaikan kasus pengedaran narkotika dengan sangat luar biasa hingga membawa seluruh anggota tim termasuk kapten Go memperoleh promosi jabatan secara bersamaan.
Film ini menceritakan bagaimana suatu hal dapat terjadi di luar logika manusia, siapa yang menyangka bisnis ayam goreng alih-alih sebagai penyamaran justru malah sukses besar dan menghasilkan uang banyak. Tidak ada juga yang menduga bahwa tim tersebut pada akhirnya memperoleh kesuksesan besar setelah mengalami kegagalan bertubi-tubi.
Selain itu, yang patut dicontoh adalah soal kegigihan mereka, terutama Kapten Go yang pantang menyerah. Bahkan hingga pada akhirnya Kapten Go memutuskan keluar dari kepolisian, semesta tidak mendukungnya, dan malahan terus membawanya untuk melanjutkan kasus.
Jika memang sudah takdirnya, seseorang tidak akan lepas dari itu, manusia mungkin bisa menyerah, tetapi ada tangan Tuhan yang bekerja.
Menjadi teringat dengan drama Misaeng: Incomplete Life, bahwa keberhasilan seseorang itu melewati jalan yang berbeda. Mungkin bukan di jalan yang biasa orang-orang lewati, tetapi yang jelas, jika manusia terus berjalan maju, akan selalu ada jalannya. Intinya adalah untuk selalu berusaha dan tidak menyerah.
Sekian, ulasan film Extreme Job kali ini, dari 1 sampai 10, aku kasih 9, artinya dari segala aspek baik sekali dan tentunya recommended untuk ditonton. Seru banget!!!
Mohon maaf kalau ada salah penyampaian. Terima kasih sudah berkunjung!
Disclaimer: seluruh foto diambil dari google.
0 comments:
Post a Comment
If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)