Selain Ramen, restoran 'muslim friendly' yang biasa jadi langganan selama tinggal di Jepang itu adalah restoran masakan India. Sejak pertama kali nyoba, aku ketagihannnn. Enak bangetttt, aku sukaaaaaaa. Sumpah heran sih, kok masakan India rame banget ya di Jepang. Ternyata orang Jepang juga suka banget sama masakan India sejak tahun 1990an.
Bahkan dipercaya bahwa nasi kari ayam Jepang berasal dari India, meski rasanya ga bener-bener mirip, tapi dari tekstur, bisa juga yaa. Kayaknya aku juga dapat informasi ini setelah ngikutin drama Jepangnya Natsuzora deh, apa dari drama yang lain yaa, entahlah.
Meskipun demikian, infomasi ini seperti suatu informasi yang umum di Jepang, sebagaimana diuraikan juga di website Live Japan (klik di sini).
Masakan India yang selalu aku pesan itu adalah roti naan dan cocolannya baik butter chicken, keema, dan lainnya enak semuaaa, kecuali yang warna ijo aku kurang suka wkwkwk. Roti naan di beberapa restoran tersedia beragam variasi, ada yang variasi plain aja, ada yang cheese Naan, ada juga yang kayu manis. Aku kalau ga yang plain, suka yang cheese Naan juga.
Di Sapporo, aku tinggal di Kita-18, lantai 1 nya itu ada restoran yakitori gitu, kayak sate ayamnya Jepang, tapi aku ga bisa makan. Karena pertimbangan ayam yang dipake bukan ayam yang berlabel halal dan kemungkinan penggunan bahan-bahan tambahan yang ngga halal juga, jadi kalau pulang cuma bisa menikmati aromanya saja, ga pernah bisa nyobain yakitorinya.
Jadi, aku kebawa kebiasaan teman-teman di Jepang juga, yang dalam memilih makanan halal cukup strict, aku ngikut temen-temen yang halalnya itu at least 'muslim friendly', ada juga soalnya teman yang penting ga babi, jadi sikat dimakan aja. Sebagai akibatnya, aku jadi ga pernah bisa nyoba ayam KFC di sana, karena pertimbangan, masaknya pasti nyampur sama bahan-bahan lain yang diragukan kehalalannya.
Kadang-kadang aku nyoba nyari celah juga, nyoba telfon Bapak, minta izin boleh ya aku makan ayam KFC, wakakak. Kalo dikasih lampu ijo sama Bapak pasti aku sikat wakakak. Tapi gagal euy, karena ga dibolehiiinnn. Yasudahlah, puasa 1 tahun ga makan ayam KFC deh. Pas pulang liburan aku puas-puasin makan ayam KFC, dan tentu aku tidak lupa membawakan ayam KFC dari Indonesia buat teman-teman di Jepang. Itu tuh aku beli ada 2 ember deh kalo ga salah, terus aku wadahin lagi dan dibungkus dengan ketat, supaya ga keluar aromanya. Selain ayam KFC, aku bawain ayam Richeese jugaaa. Uuuu, teman-temanku senang sekaliii.
Di sekitar tempat tinggalku, di apartemen yang kita lebih suka sebut 'apato', restoran masakan India 'muslim friendly' ada 2, namanya Spice dan Crazy Spice. Kalau Spice ada di Kita 18, sementara Crazy Spice ada di Kita 16. 'Kita' itu bahasa Jepang yang artinya "Utara", jadi bukan bermaksud menyebut predikat kita yaa, itu nama alamat daerah.
panah hijau itu lokasi apatoku, yang panah merah di atas itu Spice, yang di bawah Crazy Spice, jadi deket kan dari apatoku. |
Selama di Hokkaido, restoran masakan India yang paling aku suka itu Mohan Dish, cuma rada jauh ada di Kita 24, kalau lagi mager, kita naik subway, kalau lagi ga mager, bisa banget jalan kaki. Nomor dua yang aku suka Spice, ketiga Crazy Spice. Kita kulik dari yang nomor tiga dulu yaa.
Crazy Spice ini asik tempatnya, lebih cocok untuk makan-makan dengan jumlah orang yang ga banyak, misalnya berdua sampai berempat gitu paling banyak, jadi vibe-nya lebih privat dan buat anak muda gitu. Mungkin karena target pasarnya mahasiswa kali ya, karena ini lokasinya dekat Hokudai (Hokkaido Daigaku/Hokkaido University).
Kalau di Crazy Spice, aku juga suka pesan tandorinya, karena murahh. Kalau lagi kangen ayam bakar Padang, tandorinya bisa jadi pilihan wkwkwk. Roti naan dan curry cocolannya oke kokk, enak jugaaa. Selain itu, aku juga suka pesan yang berkuah, kalau lagi sakit tenggorokan. Itu rempahnya berasa banget, sayurannya banyak, dan tentunya bikin lega tenggorokan. Harganya juga terjangkau. Alamat dan menu-menunya bisa klik di sini.
Yang kedua yang aku suka adalah Spice, ini vibe-nya juga anak muda, tapi ada area buat yang bawa rombongan kalo makan. Sensei pernah ajak aku dan temen-temen segrup sensei makan di sini, dibayarin pulakk.
ini tampak depannya Spice, jadi naik tangga sedikit, ada beberapa lantai gitu tempatnya. Seruuu. |
ini salah satu cocolannya, tapi aku lupa ini apa, kayaknya sih pasti ayam, aku selalu pesan yang ayam, jarang pesan yang daging domba gitu-gitu. |
Terakhir dan yang terfavorit nomor 1 itu Mohan Dish, ini cabangnya ada di mana-mana karena saking terkenalnya. Vibe-nya buat semua kalangan, paling luas, dan pilihan menunya juga paling banyak. Kalo makannya rombongan lebih suka ke sini,oleh karena itu kalau party lab, suka ke sini karena luas, dan tentu supaya mahasiswa internasional muslimnya bisa makan jugaa. Kalau ngga di sini, misal di restoran Jepang biasa, alamat kita cuma makan daun atau ikan wkwkwk. Klik di sini untuk informasi lengkap Mohan Dishnya yaaa.
Kalau di Mohan Dish, dapat paket lengkap sama yogurt meski cuma semangkok kecil. |
Ini sama teman internasional satu lab, dari paling kiri ada Deepak dan Sajeer dari India, Zarif dan Aimi dari Malaysia, Mariam dari Mesir, Iin dari Indonesia juga, mba Iin ini datang setelah aku. |
ini bersama abang-abang dan kakak terbaikku di lab, mereka seniorku yang datang lebih dahulu, dari kiri ke kanan Aqmal dari Malaysia, Deepak, Sajeer, sama Swamy, lalu ada Enkhmaa dari Mongolia. |
0 comments:
Post a Comment
If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)