Di sepanjang Kalianda, Lampung Selatan, terbentang banyak area pantai yang dapat dikunjungi baik hanya ada untuk dinikmati pemandangannya saja, hingga yang bisa memungkinkan untuk berenang. Pantai yang tidak bisa untuk berenang rata-rata karena tingginya ombak, struktur pantai yang curam ke dalam, hingga berangin sangat kencang. Jadi, selalu perhatikan tanda peringatan yang ada di pantai yaaa. Biasanya pantai yang tidak bisa untuk berenang ada tanda peringatannya "Dilarang Berenang".
Kelima pantai yang akan diulas antara lain, Pantai Canti, pantai gratisan ga tau namanya apa, Pantai Semukuk, Pantai Keduwarna, dan Pantai Sanggar. Ini aku tulis berdasarkan urutan dari yang biasa aja sampai yang paling disukai yaaa. Mari kita bahas satu per satu.
Di peringkat terbawah, aku pilih Pantai Canti, pemandangannya sih bagus, jadi di sini tuh ada banyak saung-saung bambu berjejer gitu, lokasinya ada di atas tebing, jadi ga ada akses seperti pantai biasa yang bisa turun langsung nyentuh ombak. Ini bener-bener di atas, ke bawah langsung laut, klo jatuh bahaya. Sayangnya harga tiket masuknya mahal, 20 ribu per motor, karena kita bawa 2 motor, total jadi kena 40 ribu. Fasilitasnya ga sesuai dengan yang kita dapatin, ya cuma dapat saung aja, toilet ada tapi serem gitu, ga ada yang jualan juga, sepi banget. Tapi cukup oke lah, kalau cuma untuk singgah dan menatap laut.
|
pemandangan dari saung di Pantai Canti |
|
dilarang berenang di Pantai Canti |
|
duduk-duduk aja bisanya yaah |
|
ini tampak saung-saungnya yang berderet |
|
ayam-ayam yang berani main di tebing |
Di peringkat keempat aku pilih pantai gratisan di suatu area kalau dari pantai Sanggar masih lurussss terus, sampai perbatasan jalan yang udah ga beraspal lagi, tadinya mau lanjut ke pantai laguna, cuma ga sanggup karena jalanannya bener-bener ancur, dan ternyata masih 20 menit lagi dari situ, jadi kita balik berenti ke pantai gratisan aja, kenapa gratis karena ga ada yang ngelola, banyak masyarakat yang langsung berenti di situ, dan berjejer juga orang jualan, tanpa harus bayar tiket masuk atau parkir. Tanpa bayar apa pun, kita ga hanya bisa menikmati pemandangannya, tapi bisa juga berenang di situ, karena lokasinya banyak karang, jadi ga ada arus, ombaknya langsung terpecah ketika kena karang, jadi airnya tenang, aman untuk berenang. Selain itu, ada ikan-ikan kecil juga di sekitar karang.
|
karang di pantai gratisan |
|
ada ganggang nih |
|
pasir di pantai gratisan |
Di sana kita sempat jajan es kelapa, murah cuma 10 ribu baik pake es maupun ngga, waktu di Pahawang beli es kelapa, harga sama yang ga pake es, 10 ribu, tapi kalo pake es jadi 12 ribu. Ada lagi yang di Keduwarna, harga 15 ribu pake dan tanpa es cuma mungkin yang jadi mahal, karena ini satu-satunya yang jual sekalian serutin daging kelapanya, yang lain kita susah payah, jadi ga bisa kemakan semua daging kelapanya.
Selain itu aku juga beli telor gulung, harganya sih 2000 per tusuk, cuma kecewa karena telornya ga asli, udah ditambah tepung, jadi ga berasa telornya, saosnya juga kurang pas. Lebih suka telor gulung yang aku beli di Keduwarna, meski 2500 per tusuk, lebih berasa telornya karena telor aja. Tapiii, telor gulung emang yang paling murah dan paling worth it yang dibeli di Pocin, sekitaran stasiun Pondok Cina dan dekat kosan, meski harga (mulai dari 5000 dapat 4, 2000 dapat 1, hingga 1nya 2500) dan saosnya beda-beda tapi semuanya tetep enakkkk.
|
telor gulung yang kurang pas |
Kemudian di peringkat ketiga, ada Pantai Semukuk, biaya masuk cuma biaya parkir aja, 10 ribu per motor, sama sewa tikar 20 ribu kalo ga salah. Di sini lebih worth it untuk yang butuh pemandangan indah dan bisa berenang main air. Banyak yang jualan juga. Cuma sayangnya ya kalau agak rame dan banyak yang minat, suka disetelin lagu kenceng-kenceng, paling sering lagu dangdut, kan jadi kurang bisa menikmati suara alam yang asli yaa, bikin pusing kepalaaa. Pantai Semukuk ini cukup rame yaa, meski hari biasa. Oh iya, pasirnya agak kasar dan banyak pecahan karang, warna-warni aku sukaaaa.
|
Pantai Semukuk |
|
sambil makan es krim |
|
nururu di Pantai Semukuk wkwkwk |
|
batu-batuan karang kecil-kecil ada banyak |
|
gelar tiker yah |
|
ada penyewaan ban kalo mau main air |
Peringkat kedua, Pantai Keduwarna, ini pantai yang cukup baik dikelola, harga masuknya sih cuma 10 ribuan per orang, tapi kalau sewa saung, 80 ribu. Lumayan mahal sih, tapi okelah karena fasilitasnya lengkap, ada banyak colokan di tiap saung, untungnya kita ga rugi-rugi amat, karena kita pakai saungnya lumayan lama dari siang sampe magrib, sekalian work from beach wkwkwk. Tapi karena kerja terus di saung, jadi kurang menikmati pantainya. Di pantai yang ini, juga ga bisa berenang, cuma bisa menikmati pemandangannya aja, anginnya kenceng banget asliiiiii. Meskipun demikan, aku sukaaaa, jadi terik ga ada gerah-gerahnya karena angin sepoi-sepoi. Bisa banget buat main layangan.
|
beli es kelapa di Pantai Keduwarna |
|
telor gulung yang ini baru enakkk |
|
pemandangan dari saung di Pantai Keduwarna |
|
ada kafe |
|
menjelang sore |
|
ada lampu warna-warna gini bagusss |
Terakhir, yang terbaik, peringkat pertama jatuh ke Pantai Sanggar (Sanggar Beach)! Saking sukanya, kita ke sana sampai 3 kali dalam hari yang berbeda. Ada dua akses ke pantai itu, lewat kafe atau mau ke pantai langsung aja. Kita dua kali lewat akses kafe, lalu terakhir lewat pantai biasa aja. Kalau lewat kafe kita cuma bayar parkir aja 5000, kalau lewat langsung pantai ada bayar tiket masuk lagi, berapa ya lupa, ga mahal. Ga bisa renang, tapi gapapa, kafenya sih yang bikin betah, nyaman banget, fasilitas lengkap, colokan ada di bagian dalam, sementara di luar kafenya, juga nyaman banget, bangku-bangkunya ada banyak, bisa langsung akses keluar untuk menikmati pemandangan laut, dan ada live music dengan band yang membawakan lagu-lagu jaman sekarang, jadi bukan musik dangdut yang kenceng-kenceng juga, lebih cocok buat anak muda.
|
kafe di Pantai Sanggar
|
|
suasana sore hari |
|
suasana malam |
|
live music |
|
bisa camping |
|
ada ayunan dekat pantai |
|
menjelang sunset |
|
penanda arah di Pantai Sanggar |
Makanannya oke-oke yaa, pertama aku pesen fish finger dan mango yakult, rasanya oke banget, pas enakk. Yang kunjungan kedua aku pesennya hot matcha latte, oke juga, kita juga pesen croafel bareng-bareng. Abis itu aku pesan burger, ini yang paling mahal justru aku ga suka, padahal aku suka banget burger, tapi sepertinya pake saos yang aku ga suka, jadinya ga aku suka dehhh, emang cocoknya aku makan burger murah deh, wkwkwk, makan Subway aja aku mencret, nah ini rasanya persis seperti Subway, tapi rotinya, roti burger biasa yang lembut, kalau subway kan keras, jadi sempat khawatir juga kalo akan mencret setelah makan itu. Alhamdulillah untungnya ngga.
|
lagi cek menu |
|
mango yakult, approved sih |
|
fish finger-nya juga enak |
|
match latte-nya oke |
|
croafel-nya lezatt |
|
burgernya enak sih, tapi ga cocok nih sama selerakuuu |
Oke, jadi segitu dulu yaa, meski aku rate dari yang peringkat paling biasa hingga yang paling disukai, balik lagi itu berdasarkan selera aku sih, aku pilih Pantai Canti yang paling ga direkomendasikan dan Pantai Sanggar yang terbaik. Tetapi, mungkin kalau pendapat orang lain bisa beda. Semoga ulasan singkat aku ini bermanfaat yaa, mohon maaf kalau ada salah. Terima kasih sudah berkunjung!
No comments:
Post a Comment
If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)