Pages - Menu

Wednesday, September 10, 2014

Catatan Praktikum Steril #1

Hari ini saya mendapatkan responsi praktikum steril yang pertama. Minggu yang lalu, agendanya adalah berkeliling laboratorium teknologi sediaan steril. Laboratoriumnya memiliki alat-alat yang kami pelajari untuk mendukung kondisi steril, seperti adanya sistem airlock dan adanya HEPA filter

Ada tiga hal pokok yang dipelajari di praktikum ini, antara lain:
  1. Mencoba membuat sediaan steril dengan menggunakan zat standar.
  2. Melakukan kegiatan praktikum yang aseptik dispensing.
  3. Mencoba membuat suatu formulasi. 
Dalam pembuatan suatu sediaan, kami dikenalkan dengan dua jenis yang umum yaitu pembuatan yang aseptis dan menggunakan sterilisasi akhir. 

Berikut adalah resep pertama yang kami dapatkan: 


Responsernya saat responsi tersebut adalah Pak Sutriyo, beliau menjelaskan mulai dari penjelasan bahan, kelengkapan resep, jenis obat, OTT, usul, tipe resep, perhitungan bahan, persiapan alat, pembuatan, hingga etiket dan labelnya.

Terkait dengan bahan-bahan yang digunakan, perlu untuk menjelaskannya dengan mengisi seperti contoh tabel di bawah ini. Bagian yang kosong masih perlu untuk dicari dari literatur. 


Karena vitamin C bersifat cukup asam dengan pH sekitar 2, maka akan terasa cukup sakit jika disuntikkan, oleh karena itu pH-nya perlu untuk dinaikkan dengan digunakannya natrium bikarbonat. Entah saya lupa alasannya kenapa pengawet tetap diperlukan, kalau tidak salah, dijelaskan bahwa pengawet diperlukan untuk yang sediaannya berupa multidose, sementara sediaan yang akan dibuat ini berupa single dose, tetapi karena metode sterilisasinya menggunakan suhu masih di bawah kurang dari 120 derajat selsius, tambahan pengawet dirasa masih diperlukan.


Pada perhitungan bahan, "n" menunjukkan jumlah vial yang akan dibuat. Perhitungan volume yang dibuat diperlukan sebagai antisipasi kekurangan bahan untuk satu sediaannya. sementara "V'" adalah besaran volume injeksi yang sudah ditetapkan di farmakope.


Di atas adalah persiapan alatnya, sementara di bawah ini adalah cara pembuatannya:
  1. Sterilkan alat, siapkan aqua pro injeksi bebas oksigen. (Hal ini dilakukan karena adanya keberadaan oksigen dapat mengoksidasi).
  2. Timbang vitamin C 2 gram dan natrium bikarbonat 0,96 gram.
  3. Larutkan vitamin C dalam aqua pro injeksi kurang lebih 15 mL, aduk homogen. (Apabila ada sediaan lain yang mengandung antioksidan, maka yang dilarutkan terlebih dahulu adalah antioksidan tersebut).
  4. Tambahkan natrium bikarbonat sedikit demi sedikit.
  5. Tambahkan 4 mL Klorokresol 1% sebanyak 4 mL.
  6. Diperiksa pH dengan indikator universal.
  7. Pindahkan ke gelas ukur, cukupkan volumenya dengan aqua pro injeksi, ad 20 mL.
  8. Saring larutan dengan G3 Filter. 
  9. Masukkan ke dalam ampul/isi ampul masing-masing ampul 2,15 mL menggunakan syringe 3 mL tanpa membasahi leher ampul. (Jadi langsung masuk ke dalam, tidak membasahi dinding, karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan organik yang mana mudah menghitam atau menjadi gosong dengan adanya api. Dalam praktikum ini, ampul akan dilelehkan sehingga akan dikenakan dengan api, adanya bahan organik di leher ampul, jika ada api, maka akan menghitam dan mengkontaminasi).
  10. Alirkan ampul dengan gas N2.(Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi oksidasi).
  11. Tutup ampul dengan api langsung. 
  12. Sterilkan dengan pemanasan 98-100 derajat selsius dengan bakterisid, dalam keadaan terbalik.
  13. Beri label dan etiket. 

Demikian yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung :D

No comments:

Post a Comment

If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)