Selama berbagi itu tidak ada salahnya :)
Membran Plasma
Membran plasma
merupakan suatu lipid berlapis ganda. Lipid membran plasma yang terbanyak
adalah fosfolipid, dengan sejumlah kecil kolesterol. Fosfolipid memiliki ujung kepala
polar yang mengandung sebuah gugus fosfat dan dua ekor asam lemak nonpolar
(netral). Ujung polar bersifat hidrofilik sementara ujung nonpolar bersifat
hidrofobik dan tidak akan bercampur dengan air. Rangkaian molekul dua sisi
semacam ini kemudian menyusun diri membentuk lapis-ganda (lipid bilayer), suatu lapisan ganda molekul-molekul lipid, saat
berkontak dengan air, ekor hidrofobik mengubur diri di bagian tengah menjauhi
air, sedangkan ujung hidrofilik berjajar di kedua sisi berkontak dengan air.
Lipid lapis-ganda ini bukan suatu struktur yang kaku, tetapi bersifat seperti
cairan, yang berperan menimbulkan sifat cair serta stabilitas membran adalah kolesterol.
Sifat cair tersebut memungkinkan membran fleksibel sehingga sel dapat
mengubah bentuknya.
Sejumlah kecil
karbohidrat membran terdapat hanya pada permukaan luar. Karbohidrat rantai
pendek yang menonjol ke luar dari permukaan luar ini terutama berikatan dengan
protein membran dan sedikit dengan lemak,
masing-masing membentuk glikoprotein dan glikolipid. Fungsi karbohidrat
di permukaan membran bagian luar masih belum jelas. Berikut adalah
aktivitas-aktivitas mengarah pada dugaan peran rantai-rantai pendek gula:
- Karbohidrat mungkin menentukan orientasi dan menambatkan protein membran
- Kompleksitas dan keragaman rantai-rantai karbohidrat serta lokasi mereka di permukaan eksternal diduga berperan penting dalam pengenalan “diri” (self) dalam interaksi sel-ke-sel.
- Penanda permukaan yang mengandung karbohidrat juga tampak berperan dalam pertumbuhan jaringan, yang biasanya ditahan sampai batas kepadatan sel tertentu
Selain itu, terdapat
pula protein-protein
membran yang melekat atau terselip
di antara lipid lapis-ganda. Berikut adalah fungsi-fungsi khusus dari protein
yang berbeda di dalam membran plasma:
- Sebagian protein yang terentang di dalam membran membentuk jalur atau saluran berisi air yang menembus lipid lapis-ganda. Keberadaan protein-protein tersebut memungkinkan zat-zat larut air yang cukup kecil memasuki saluran, misalnya ion, melewati membran tanpa harus berkontak langsung dengan interior lemak yang hidrofobik. Saluran ini sangat selekti, garis tengahnya kecil dan tidak memungkinkan lewatnya partikel berdiameter lebih besar dari 0,8 nm.
- Protein lain berfungsi sebagai molekul pembawa (carrier molecule) yang mengangkut zat-zat yang tidak dapat menembus membran dengan sendirinya.
- Banyak protein di permukaan luar berfungsi sebagai tempat reseptor (receptor site) yang “mengenali” dan berikatan dengan molekul-molekul spesifik di lingkungan sekitar sel. Pengikatan ini mencetuskan serangkaian kejadian di membran dan di dalam sel yang mengubah aktivitas sel tertentu.
- Kelompok protein lain berfungsi sebagai enzim yang terikat ke membran yang mengontrol reaksi-reaksi kimia tertentu di permukaan dalam atau luar sel.
- Sebagian protein tersusun dalam suatu jalinan filamentosa di permukaan bagian dalam membran dan dihubungkan dengan unsur-unsur protein tertentu pada sitoskeleton.
- Protein lain berfungsi sebagai molekul adhesi sel (cell adhesion molecule, CAM). Molekul ini menonjol ke luar dari permukaan membran dan membentuk lengkung-lengkung atau anggota badan (apendiks) lain yang digunakan oleh sel untuk saling berpegangan dan untuk melekat ke serat-serat jaringan ikat yang menjalin antara sel-sel. Dengan demikian, molekul-molekul ini membantu menyatukan jaringan dan organ.
- Akhirnya, protein lain, khususnya bersama dengan karbohidrat, penting untuk kemampuan sel mengenali “diri” (self, yaitu sel dari jenis yang sama) dan dalam interaksi sel-ke-sel.
Membran plasma bersifat permeabel
selektif, yaitu memungkinkan sebagian partikel lewat tetapi
menghambat yang lain. Dua sifat partikel mempengaruhi apakah partikel tersebut
dapat menembus plasma tanpa bantuan:
- Kelarutan relatif partikel dalam lemak
- Kelarutan relatif partikel dalam lemak
Partikel yang
mudah larut dalam lemak mampu larut dalam lipid lapis-ganda dan menembus
membran. Di pihak lain, partikel-partikel bermuatan (ion-ion seperti Na+
dan K+) dan molekul polar (misalnya glukosa dan protein) memiliki
kelarutan yang rendah tetapi mudah larut dalam air. Untuk ion-ion larut air
yang bergaris tengah kurang dari 0,8 nm, saluran protein berfungsi sebagai rute
alternatif untuk menembus membran. Hanya ion-ion yang memiliki saluran khusus
yang dapat menembus membran. Partikel yang kelarutan lemaknya rendah dan
terlalu besar bagi saluran tidak dapat menembus membran tanpa bantuan.
Membran Inti
Membran inti atau
selubung inti merupakan struktur pembatas materi inti sel dengan sitoplasma.
Struktur membran inti saat diamati di bawah mikroskop elektron tampak sebagai
dua lapisan membran yang masing-masing dipisahkan oleh celah sebesar 20-30 nm.
Struktur membran inti juga dilengkapi dengan lubang-lubang yang disebut pori-pori
inti, yaitu lubang pada selubung inti yang menghubungkan nucleolus dengan
sitoplasma. Sel melalui lubang-lubang ini dapat mentransfer substansi sel yang
berada di dalam nukleus ke luar nucleus (sitoplasma). Subsatansi sel yang
ditransfer ke luar sel adalah molekul RNA yang berkaitan erat dengan sintesis
protein di sitoplasma. Sintesis protein dilakukan di luar inti sel
(sitoplasma), tepatnya sintesis terjadi di salah satu organel yang ada di
sitoplasma, yaitu ribosom.
Fungsi
Fungsi membran inti
bermacam-macam. Fungsi utamanya yaitu mengkompartementalisasi nukleoplasma.
Mitokondria, badan-badan golgi, lisosom, kloroplas, dan organela lain yang
tidak termasuk ke dalam bagian inti, sedangkan kromosom dan nukleoli jarang
keluar ke sitoplasma. Namun precursor ribosom dari nukleolus dan molekul mRNA
dan tRNA dapat meninggalkan inti melewati pori inti. Juga, molekul-molekul
memasuki inti dari sitoplasma.
Zat-zat yang dapat
melewati membran inti selain mRNA yaitu protein-protein yang dibutuhkan dalam
pengaturan gen.
Membran Mitokondria
Membran dalam dan
membran luar mitokondria memiliki penyusun yang berbeda. Membran luar tersusun
atas lebih dari 50% lipid serta mengandung berbagai macam enzim seperti enzim
yang berperan oksidasi epinefrin, degradasi triptofan dan pemanjangan rantai
asam lemak. Sebaliknya, membran dalam memiliki ratio protein/lemak yang tinggi.
Ditemukan lebih dari 60 polipeptida berbeda pada membran ini. Membran luar mengandung porin, suatu protein
integral dan merupakan membran yang tidak selektif sehingga memungkinkan molekul
dengan ukuran 10.000 dalton dapat dengan masuk ke dalam ruang antar membran,
dengan demikian ruang antar membran berhubungan dengan sitosol. Sebaliknya
membran dalam sangat tidak permeabel, sehingga molekul dan ion yang diperlukan
semuanya terdapat dalam matriks mitokondria.
Zat-zat yang dapat
melewati mitokondria di antaranya adalah asam piruvat, H2O, O2,
CO2, ATP, ADP, serta enzim-enzim yang dibutuhkan dalam
mitokondria.
Terima kasih atas kunjungannya, semoga sukses!
Referensi:
Lauralee, Sherwood.
2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
Hedlin, M. 2011. Damage to Mitochondria, 22 Desember. https://www.stanford.edu/group/hopes/cgi-bin/wordpress/2011/06/about-abnormalities-in-energy-metabolism/.
Diakses pada pukul 20:58, 27 Februari 2012
No comments:
Post a Comment
If you want to be notified that I've answered your comment, please leave your email address. Your comment will be moderated, it will appear after being approved. Thanks.
(Jika Anda ingin diberitahu bahwa saya telah menjawab komentar Anda, tolong berikan alamat email Anda. Komentar anda akan dimoderasi, akan muncul setelah disetujui. Terima kasih.)