Pukul 4 pagi, aku sudah dibangunkan oleh bapak. Aku tahu sudah saatnya bangun dan menyegerakan sahur. Tapi, mataku masih terasa ngantuk. Tidur baru 4 jam, akibat tugasku yang menumpuk itu. Tapi tugas EO (event organizer) belum sempat aku kerjakan. Kalau begitu aku akan mengerjakannya setelah sahur saja. Mudah-mudahan waktunya cukup. Kalau tidak segera aku selesaikan sekarang, aku tidak akan sempat pergi ke warnet untuk mengeprint-nya. Iya sih, tugas itu baru dikumpulkan besok. Kalau aku mengerjakannya setelah pulang sekolah, aku malas pergi ke warnet malam-malam. Akan lebih baik jika setelah pulang sekolah.
Sahur kali ini lumayan mengenyangkan, aku suka opor ayam yang dibuat oleh ibuku. Lebih enak makan sahur sambil menonton PPT (Para Pencari Tuhan), puasa menjadi makin semangat (loh apa hubungannya). Selesai makan aku segera mengambil laptop, dan mulai mengerjakan tugas kliping EO. Untungnya semalam aku sudah mencari artikel dan gambar-gambar yang dibutuhkan, jadi sekarang aku hanya perlu menyusunnya agar lebih teratur. Dimulai dari Pengertian EO, Jenis-jenis EO beserta gambar. Kurasa klipingku ini lebih banyak gambarnya dibanding dengan artikelnya, tak apalah. Sudah tidak ada waktu lagi.
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 05.15. Aku harus segera bersiap-siap berangkat sekolah. Aku tahu hari ini kakakku akan berangkat siang. Jadi aku harus berangkat lebih awal agar mendapat angkot yang kosong. Aku harus berangkat pukul 6 kurang jika tidak mau terlambat. Jika bareng kakakku, pukul 6 lewat 10 menit juga sudah sampai di sekolah.
Di sekolah aku bertanya pada teman sebangkuku, apakah printer-nya berwarna. Ternyata punya dia juga cuma warna hitam. Tadinya kalau dia punya, aku nitip sama dia aja. Ya sudahlah tetap pada rencana awal, pergi ke warnet pulang sekolah.
Di masjid sekolahku selalu ramai pada saat istirahat pertama, teman-temanku selalu menyempatkan waktunya untuk sholat dhuha. Kurasa tidak cuma di bulan Ramadhan saja, bulan-bulan biasa, mereka juga tampak begitu.
Temanku Leista, juga ada di sana. Dia bilang tidak perlu pergi ke warnet, di ruang sekret juga ada printer. Aku disarankan olehnya untuk ngeprint di sana. Kurasa itu bukan ide yang buruk. Kalau begitu, aku tidak jadi dengan rencana awal, ganti ke rencana baru. Pulang sekolah nanti aku akan ke ruang sekret.
Ketika pulang sekolah tiba, aku segera menuju ruang sekret ditemani temanku Leista. Tapi ternyata ruangannya terkunci. Aku tahu, Ihda pasti tahu kuncinya ada dimana. Setelah kutanya, dia bilang ada di temannya, nanti akan diambilkan. Sambil menunggu kuncinya datang. Aku ingin memastikan file yang akan aku print sudah aku taruh di flashdisk. Kebetulan Ihda juga sedang mengerjakannya menggunakan laptop temannya. Setelah aku cari ternyata file-nya tidak ada. Padahal tadi aku sudah save as ke flashdisk ku itu, apa aku salah menaruhnya ya. Argh.. sudah aku cari berkali-kali tapi tidak ketemu juga. Kuncinya juga belum datang. Kalau begini jadinya aku tidak jadi ngeprint di sekolah.
Bagaimana caranya ya? agar hari ini juga aku sudah ngeprint, kalau pulang dulu ke rumah dan mengambil file-nya, aku malas ke depan, warnetnya cukup jauh dari rumah. Kalau ada motor aku mau ke depan, puasa-puasa begini males rasanya. Oh iya, di dlm flashdisk-nya kan ada artikel fan gambar-gambarnya, aku bisa menyusun ulang di warnet, baru kemudian mengeprint-nya dan setelah itu baru pulang.
Sesampainya di warnet, aku langsung bergegas ke tempat yang kosong, mulai menyusun kembali artikel dan gambar-gambar tersebut. Setelah selesai, ternyata penjaga warnetnya bilang, kalau tidak bisa ngeprint, ngeprint warna hitam aja ga bisa, orang ga ada printernya. Dengan bersedih hati aku keluar dari warnet itu. tapi aku tidak kehabisan akal, masih ada warnet di seberang. Aku lihat di meja penjaga warnet itu ada printer. Tapi, ternyata cuma bisa ngeprint warna hitam. Kalau kayak gitu, dari tadi aku udah ngeprint di rumah. Tapi aku butuhnya printer warna.
Ya Allah, mudahkanlah hambamu ini untuk menyelesaikan tugasnya itu. Sesampai di rumah aku cuma bisa merengut, tapi sedikit demi sedikit aku tahan kekesalan itu, takut puasanya batal. Aku coba menelpon kakakku yang ke3, aku harap aku bisa numpang ngeprint di kantornya.
Alhamdulillah, akhirnya bisa juga aku menyelesaikan tugas ini. Terima kasih ya Allah, tanpa ridho-Mu aku tidak akan bisa menyelesaikan tugasku ini.
Don't get angry to somebody because YOU are not PERFECT, I am not PERFECT, THEY are not PERFECT, WE ARE NOT PERFECT
Pages - Menu
▼
Monday, August 23, 2010
Thursday, February 25, 2010
Hari Rabu, tanggal 24 Februari 2010
Hari ini, akan menjadi hari yang sangat menyibukkan. Saya sudah mempersiapkan scene-scene berapa saja yang akan dilaksanakan di hari ini. Semoga teman-teman mendukung agar hari ini lancar. Sangat sulit kalau ditunda-tunda terus. Yang akan muncul hari ini adalah teman saya Abel yang akan menjadi dokter, lucky yang akan menjadi seseorang yang akan mengangkat Eman (peran utama), dan teman-temanku yang lain seperti Ratu, Sarah, Bendik dan Descilia yang akan memerankan Kirana, Icha, Nabila, dan Puri. Untuk jalan ceritanya bisa diliat di dalam naskah ini. Dan saya sendiri juga akan memerankan sebagai guru.
Saya pikir scene hari ini tidak akan tuntas, ada banyak hal yang menghambatnya. Pertama, kalau saya melihat dari hari-hari sebelumnya, makin banyak saja menghutang scene. Hari Senin yang lalu hutang scenenya hanya satu, tapi hari berikutnya menjadi bertambah. Jangan-jangan hari ini juga menjadi demikian. mungkin bakal lebih parah lagi. Saya ingin teman-teman menggarapnya dengan serius. Jangan ditunda-tunda lagi. Kemarin sudah dijadwalkan mulai take dari istirahat pertama, kedua, dan setelah pulang sekolah. tapi, mereka tidak ada yang sempat. Jadilah hanya beberapa scene yang dapat, tidak semua. Saya pesimis hari ini akan tuntas. Ada banyak scene yang harus diselesaikan. Oleh karena itu saya akan memulainya pada istirahat pertama. Mudah-mudahan teman-teman dapat diberikan kepercayaan. Mereka sudah janji kalau hari ini sampai pulang sekolah pasti bisa.
Istirahat pertama pun datang. kali ini saya memulai scene yang talentnyaEman dan Pak Lucky. Lumayan lama. Istirahat cuma 20 menit. Jadi harus selesai segera. Di ruang UKS, ada saya, Eman, Lucky, dan Soppeng. Soppeng yang memegang handycam. Sudah dua puluh menit kami di UKS, dan pastinya bel pun berbunyi. Saya dan yang lainnya panik, karena setelah istirahat ada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Pak ALisyah.. harus segera ke kelas, kalau terlambat masuk tidak boleh mengikuti pelajaran. Soppeng MT (makan temen) dia langsung ngacir menuju kelas, saya panik, mencoba untuk menyusul Soppeng. Eman menunggu Lucky ganti baju. Tapi sebentar-sebentar mau meninggalkan Lucky. Setelah saya berada di kelas, untungnya Pak Alisyah belum datang. Soppeng sudah berada di kelas terlebih dahulu. Tapi saya masih khawatir Eman dan Lucky belum juga sampai di kelas. Kalau mereka telat, tetap saja saya juga kena. karena mereka telat karena mengerjakan tugas drama. Setelah menunggu beberapa menit, mereka muncul juga. Alhamdulillah.. Pak Alisyah belum datang. Istirahat ini baru satu scene, istirahat kedua nanti juga satu scene lagi..
Setelah belajar selama 3 jam, istrirahat juga. Saya bersiapa-siap menuju UKS lagi untuk scenenya dokter, Kirana, sama Eman. Sebelumnya saya sudah menyuruh Ratu untuk membawakan baju dokter. Alhamdulillah dia tidak lupa. Abel juga baru saya kasih tahu untuk bawa celana pukul 6.30. untung dia bawa. Lucky sudah saya beri tahu jauh-jauh hari. Kami mulai take di UKS, kami sengaja take di sana, karena tidak akan mungkin kami take di rumah sakit beneran, paling cuma tampak depannya saja. Untuk scene ini benar-benar lama sekali. Sampai melakukan take 9 kali lebih. Padahal Abel dialognya tidak terlalu banyak. cuma mengucapkan "Kau tidak usah khawatir Eman, sebaiknya kau berdoa untuk kesembuhannya". Yang membuat take ini menjadi lama adalah karena si Eman ketawa mulu, katanya gak tahan ngeliat orang homo. Tahu tuh mereka, becandanya begitu mulu. Kasian kan si Abel, dia kan normal. Lucky yang megang kamera juga tidak dapat menahan ketawa. saya tidak mengerti dengan mereka, bisa segitunya ngakak saat Abel bicara. Untungnya tidak sampai jam istirahat habis. Jadi kami masih sempat beli makanan. Saya belum makan dari tadi..
Sarah, Lia, sama Ratu janji hari ini bisa take. scene yang kemarin belum selesai. Pulang sekolah ada banyak scene. Tadi sebelumnya saya menyuruh Sarah untuk meminjam kelas. Tapi katanya tidak usah. Saya pesimis akan selesai hari ini. menurut saya, takenya tidak akan berjalan lancar kalau kami menggunakannya secara ilegal. Setelah pulang sekolah, caraka nya langsung masuk dan membersihkan kelas. Saya merasa tidak enak mengganggunya. Itulah yang saya merasa akan gagal hari ini. Kemudian salah satu teman saya minta izin sama dia untuk menggunakan satu bagian untuk take gambar. Alhamdulillah carakanya baik. Kelas XI IPA 1 gitu loh.. Langsung saja kami mulai take gambarnya. Saya pun bersiap-siap mengganti kostum guru. Saya meminjamnya dari kakak ipar saya, dia kan guru. Untuk masalah kostum hari ini lancar, teman-teman dapat dipercaya.
Tapi, di tengah-tengah saya mempersiapkan diri untuk take gambar, 3 guru datang ke kelas, dan menempel ruang ujian, kami disuruh keluar. Apa boleh buat, kami mencari kelas yang lain. Tapi semuanya penuh, ada yang dipakai remed, rokris, pelatihan osn, dll. Jadi kami menunggu guru-guru selesai menempelkan ruang ujian. Kami minta izin kepada guru yang bersangkutan. Tapi dia menyuruh kami untuk meminta izinnya ke caraka yang membersihkan kelas. Alhamdulillah dibolehkan. Caraka-nya malah bilang, "kan udah dari tadi dibolehin."
Tinggal scene guru dan Eman, setelah itu selesai. Saya memerankannya dengan totalitas, saya tidak ingin membuat take berkali-kali, yang nantinya malah tertunda terus. Tidak begitu lama akhirnya selesai. Sekali lagi saya mengucapkan ALHAMDULILLAH. Perkiraan saya meleset, yang tadinya saya pikir hari ini akan gagal melakukan take gambar.. Kami pulang dengan senang. Besok ada maulid di sekolah, dan kami masih harus melakukan take gambar untuk besok dan hari Jum'at.
Saya pikir scene hari ini tidak akan tuntas, ada banyak hal yang menghambatnya. Pertama, kalau saya melihat dari hari-hari sebelumnya, makin banyak saja menghutang scene. Hari Senin yang lalu hutang scenenya hanya satu, tapi hari berikutnya menjadi bertambah. Jangan-jangan hari ini juga menjadi demikian. mungkin bakal lebih parah lagi. Saya ingin teman-teman menggarapnya dengan serius. Jangan ditunda-tunda lagi. Kemarin sudah dijadwalkan mulai take dari istirahat pertama, kedua, dan setelah pulang sekolah. tapi, mereka tidak ada yang sempat. Jadilah hanya beberapa scene yang dapat, tidak semua. Saya pesimis hari ini akan tuntas. Ada banyak scene yang harus diselesaikan. Oleh karena itu saya akan memulainya pada istirahat pertama. Mudah-mudahan teman-teman dapat diberikan kepercayaan. Mereka sudah janji kalau hari ini sampai pulang sekolah pasti bisa.
Istirahat pertama pun datang. kali ini saya memulai scene yang talentnyaEman dan Pak Lucky. Lumayan lama. Istirahat cuma 20 menit. Jadi harus selesai segera. Di ruang UKS, ada saya, Eman, Lucky, dan Soppeng. Soppeng yang memegang handycam. Sudah dua puluh menit kami di UKS, dan pastinya bel pun berbunyi. Saya dan yang lainnya panik, karena setelah istirahat ada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Pak ALisyah.. harus segera ke kelas, kalau terlambat masuk tidak boleh mengikuti pelajaran. Soppeng MT (makan temen) dia langsung ngacir menuju kelas, saya panik, mencoba untuk menyusul Soppeng. Eman menunggu Lucky ganti baju. Tapi sebentar-sebentar mau meninggalkan Lucky. Setelah saya berada di kelas, untungnya Pak Alisyah belum datang. Soppeng sudah berada di kelas terlebih dahulu. Tapi saya masih khawatir Eman dan Lucky belum juga sampai di kelas. Kalau mereka telat, tetap saja saya juga kena. karena mereka telat karena mengerjakan tugas drama. Setelah menunggu beberapa menit, mereka muncul juga. Alhamdulillah.. Pak Alisyah belum datang. Istirahat ini baru satu scene, istirahat kedua nanti juga satu scene lagi..
Setelah belajar selama 3 jam, istrirahat juga. Saya bersiapa-siap menuju UKS lagi untuk scenenya dokter, Kirana, sama Eman. Sebelumnya saya sudah menyuruh Ratu untuk membawakan baju dokter. Alhamdulillah dia tidak lupa. Abel juga baru saya kasih tahu untuk bawa celana pukul 6.30. untung dia bawa. Lucky sudah saya beri tahu jauh-jauh hari. Kami mulai take di UKS, kami sengaja take di sana, karena tidak akan mungkin kami take di rumah sakit beneran, paling cuma tampak depannya saja. Untuk scene ini benar-benar lama sekali. Sampai melakukan take 9 kali lebih. Padahal Abel dialognya tidak terlalu banyak. cuma mengucapkan "Kau tidak usah khawatir Eman, sebaiknya kau berdoa untuk kesembuhannya". Yang membuat take ini menjadi lama adalah karena si Eman ketawa mulu, katanya gak tahan ngeliat orang homo. Tahu tuh mereka, becandanya begitu mulu. Kasian kan si Abel, dia kan normal. Lucky yang megang kamera juga tidak dapat menahan ketawa. saya tidak mengerti dengan mereka, bisa segitunya ngakak saat Abel bicara. Untungnya tidak sampai jam istirahat habis. Jadi kami masih sempat beli makanan. Saya belum makan dari tadi..
Sarah, Lia, sama Ratu janji hari ini bisa take. scene yang kemarin belum selesai. Pulang sekolah ada banyak scene. Tadi sebelumnya saya menyuruh Sarah untuk meminjam kelas. Tapi katanya tidak usah. Saya pesimis akan selesai hari ini. menurut saya, takenya tidak akan berjalan lancar kalau kami menggunakannya secara ilegal. Setelah pulang sekolah, caraka nya langsung masuk dan membersihkan kelas. Saya merasa tidak enak mengganggunya. Itulah yang saya merasa akan gagal hari ini. Kemudian salah satu teman saya minta izin sama dia untuk menggunakan satu bagian untuk take gambar. Alhamdulillah carakanya baik. Kelas XI IPA 1 gitu loh.. Langsung saja kami mulai take gambarnya. Saya pun bersiap-siap mengganti kostum guru. Saya meminjamnya dari kakak ipar saya, dia kan guru. Untuk masalah kostum hari ini lancar, teman-teman dapat dipercaya.
Tapi, di tengah-tengah saya mempersiapkan diri untuk take gambar, 3 guru datang ke kelas, dan menempel ruang ujian, kami disuruh keluar. Apa boleh buat, kami mencari kelas yang lain. Tapi semuanya penuh, ada yang dipakai remed, rokris, pelatihan osn, dll. Jadi kami menunggu guru-guru selesai menempelkan ruang ujian. Kami minta izin kepada guru yang bersangkutan. Tapi dia menyuruh kami untuk meminta izinnya ke caraka yang membersihkan kelas. Alhamdulillah dibolehkan. Caraka-nya malah bilang, "kan udah dari tadi dibolehin."
Tinggal scene guru dan Eman, setelah itu selesai. Saya memerankannya dengan totalitas, saya tidak ingin membuat take berkali-kali, yang nantinya malah tertunda terus. Tidak begitu lama akhirnya selesai. Sekali lagi saya mengucapkan ALHAMDULILLAH. Perkiraan saya meleset, yang tadinya saya pikir hari ini akan gagal melakukan take gambar.. Kami pulang dengan senang. Besok ada maulid di sekolah, dan kami masih harus melakukan take gambar untuk besok dan hari Jum'at.
Tuesday, February 23, 2010
Hari Senin, 23 Februari 2010
Tadi saya bangun pukul 05.00 pagi. Saya merasa bodoh sekali, kenapa kemarin malam saya tidak menyempatkan untuk mengerjakan tugas bahasa Indonesia. Saya merasa tidak enak dengan teman kelompok saya, saya yang menyuruh mereka untuk mencari datanya, sementara saya belum sama sekali mengerjakannya. Jadinya, saya memutuskan untuk menyempatkan diri 10 menit sebelum berangkat untuk membuka laptop dan melakukan koneksi ke internet, kemudian dengan segera membuka google dan mengketikan kata kunci. Alhamdulillah ketemu juga apa yang dicari.
Saya diberikan uang jajan oleh orang tua saya sekitar 15.000 rupiah, saking terburu-burunya saya tidak membawa dompet, tapi ya sudahlah, biasanya juga tidak akan terpakai. Di sekolah, temanku sibuk menagih uang patungan beli kaset, yang dipakai untuk tugas drama kami. Membayar hal demikian memang kewajiban, tak apalah hanya 5 ribu, berarti uang jajanku tinggal 10 ribu, cukuplah untuk beli mie yamin dan 1 gelas aqua. Salah seorang temanku memaksaku untuk membeli permen karetnya, seharga seribu 5 buah. Padahal kalau di warung biasanya seribu dapat delapan. Tapi.. tak apalah, dia harus mengumpulkan uang untuk dana acara sekolah, yang butuh banyak sekali dana. Setidaknya secara tidak langsung saya sudah membantunya dalam menyukseskan acara sekolah nanti. Ada lagi temanku yang menjual lontong, kata temanku harganya murah dan rasanya enak. Bolehlah, saya coba, lagipula tadi saya tidak sempat sarapan. Cuma seribu. Dia juga sibuk mencari dana.
Saat istirahat pertama berbunyi, pukul 10.00. Saya dan teman saya segera menuju kantin. Takut nanti sudah banyak orang dan tidak kedapatan. Saya membeli mie yamin dan satu gelas aqua. Saya sudah berfikir pasti tidak akan cukup untuk pulang kalau saya membeli yang lain.
ketika saatnya pulang pukul 014.45, saya langsung membereskan barang dan segera pulang, karena hari ini tidak ada take gambar, scene yang seharusnya selesai hari ini diganti untuk besok, karena keempat temanku tidak ada yang bisa hari ini, mereka punya acara yang tidak bisa ditinggal. Baiklah, kalau memang begitu, mudah-mudahan saja besoknya lancar. Saya biasa pulang bareng dengan teman saya di XI IPA 4, tapi hari ini dia ada remed, sayang sekali, saya harus pulang sendiri.
Di depan gerbang, saya menuggu angkot menuju Pasar Minggu, Tidak begitu lama menunggu, akhirnya datang juga. Lantas saya naik angkot tersebut dan meninggalkan sekolah. Pastinya saya haus menyiapkan ongkos. "Oh my god" Saya panik, di kantong uangku tinggal w ribu, apa yang saya harus lakukan? Saya butuh 3 ribu untuk sampai di rumah, seharusnya saya pulang bareng teman, kalau tahu begini saya dapat meminjam uangnya. Perasaanku tadi sudah cukup untuk ongkos, kemana seribunya lagi ya? Saya bodoh sekali.. apa yang harus saya lakukan? Pastinya akan dimarahi supir angkot kalau cuma bayar seribu. Perjalanan menuju lenteng agung, perlu 2 ribu. Apa saya harus menunggu salah seoran teman turun di Pasar Minggu dan meminjam uangnya. Tidak mungkin, saya tidak akan berani mengutarakannya. Lagipula temanku di sekolah cuma sedikit. Hanya beberapa yang dekat. Ya Allah berilah pertolongan untuk hambamu ini.
Akhirnya setelah merogoh seluruh isi tasku, saya menemukan uang logam 500 rupiah dan 2 logam 200 rupiah dan 1 logam 100 rupiah. Cukup untuk membayar angkot ini menuju Pasar Minggu. Dan saya pun cukup tenang dapat naik angkot menuju lenteng dengan uang yang pas. Alhamdulillah..
Saya bingung, kemana uang seribuku yang hilang, padahal saya sudah menghitungnya dan sisa 3000 rupiah cukup untuk ongkos pulang. Tadi kan saya menghitungnya begini. uang jajan 15 ribu, bayar patungan kaset 5000, sisa 10 ribu, beli permen karet 1000, sisa 9000. Ongkos 3 ribu, jadi saya harus beli makanan seharga 6 ribu. Mi yamin harganya 6000, aqua 500, pakai uang yang saya temukan di dalam tas. Jadi saya bisa pulang. Seharusnya cukup. Ternyata saya lupa, tadi saya sempat beli lontong, yang harganya 1000, itu berarti, benar, sisa uangnya 2 ribu. Untung saja, ada uang receh yang saya temukan di dalam tas. ada dibagian mana-mana, ada yang saya temukan di bagian depan, tengah, maupun belakang. Syukurlah, lain kali saya tidak boleh lupa membawa dompet, walaupun kelihatannya sepele.
Saya diberikan uang jajan oleh orang tua saya sekitar 15.000 rupiah, saking terburu-burunya saya tidak membawa dompet, tapi ya sudahlah, biasanya juga tidak akan terpakai. Di sekolah, temanku sibuk menagih uang patungan beli kaset, yang dipakai untuk tugas drama kami. Membayar hal demikian memang kewajiban, tak apalah hanya 5 ribu, berarti uang jajanku tinggal 10 ribu, cukuplah untuk beli mie yamin dan 1 gelas aqua. Salah seorang temanku memaksaku untuk membeli permen karetnya, seharga seribu 5 buah. Padahal kalau di warung biasanya seribu dapat delapan. Tapi.. tak apalah, dia harus mengumpulkan uang untuk dana acara sekolah, yang butuh banyak sekali dana. Setidaknya secara tidak langsung saya sudah membantunya dalam menyukseskan acara sekolah nanti. Ada lagi temanku yang menjual lontong, kata temanku harganya murah dan rasanya enak. Bolehlah, saya coba, lagipula tadi saya tidak sempat sarapan. Cuma seribu. Dia juga sibuk mencari dana.
Saat istirahat pertama berbunyi, pukul 10.00. Saya dan teman saya segera menuju kantin. Takut nanti sudah banyak orang dan tidak kedapatan. Saya membeli mie yamin dan satu gelas aqua. Saya sudah berfikir pasti tidak akan cukup untuk pulang kalau saya membeli yang lain.
ketika saatnya pulang pukul 014.45, saya langsung membereskan barang dan segera pulang, karena hari ini tidak ada take gambar, scene yang seharusnya selesai hari ini diganti untuk besok, karena keempat temanku tidak ada yang bisa hari ini, mereka punya acara yang tidak bisa ditinggal. Baiklah, kalau memang begitu, mudah-mudahan saja besoknya lancar. Saya biasa pulang bareng dengan teman saya di XI IPA 4, tapi hari ini dia ada remed, sayang sekali, saya harus pulang sendiri.
Di depan gerbang, saya menuggu angkot menuju Pasar Minggu, Tidak begitu lama menunggu, akhirnya datang juga. Lantas saya naik angkot tersebut dan meninggalkan sekolah. Pastinya saya haus menyiapkan ongkos. "Oh my god" Saya panik, di kantong uangku tinggal w ribu, apa yang saya harus lakukan? Saya butuh 3 ribu untuk sampai di rumah, seharusnya saya pulang bareng teman, kalau tahu begini saya dapat meminjam uangnya. Perasaanku tadi sudah cukup untuk ongkos, kemana seribunya lagi ya? Saya bodoh sekali.. apa yang harus saya lakukan? Pastinya akan dimarahi supir angkot kalau cuma bayar seribu. Perjalanan menuju lenteng agung, perlu 2 ribu. Apa saya harus menunggu salah seoran teman turun di Pasar Minggu dan meminjam uangnya. Tidak mungkin, saya tidak akan berani mengutarakannya. Lagipula temanku di sekolah cuma sedikit. Hanya beberapa yang dekat. Ya Allah berilah pertolongan untuk hambamu ini.
Akhirnya setelah merogoh seluruh isi tasku, saya menemukan uang logam 500 rupiah dan 2 logam 200 rupiah dan 1 logam 100 rupiah. Cukup untuk membayar angkot ini menuju Pasar Minggu. Dan saya pun cukup tenang dapat naik angkot menuju lenteng dengan uang yang pas. Alhamdulillah..
Saya bingung, kemana uang seribuku yang hilang, padahal saya sudah menghitungnya dan sisa 3000 rupiah cukup untuk ongkos pulang. Tadi kan saya menghitungnya begini. uang jajan 15 ribu, bayar patungan kaset 5000, sisa 10 ribu, beli permen karet 1000, sisa 9000. Ongkos 3 ribu, jadi saya harus beli makanan seharga 6 ribu. Mi yamin harganya 6000, aqua 500, pakai uang yang saya temukan di dalam tas. Jadi saya bisa pulang. Seharusnya cukup. Ternyata saya lupa, tadi saya sempat beli lontong, yang harganya 1000, itu berarti, benar, sisa uangnya 2 ribu. Untung saja, ada uang receh yang saya temukan di dalam tas. ada dibagian mana-mana, ada yang saya temukan di bagian depan, tengah, maupun belakang. Syukurlah, lain kali saya tidak boleh lupa membawa dompet, walaupun kelihatannya sepele.
Sunday, February 21, 2010
Minggu, 21 Februari 2010
Inilah hari yang sangat dinanti-nantikan, setelah menjalani seminggu masa test formative 1 semester 2, kali ini saya benar-benar gembira. Hari untuk kembali seperti biasa. Tadi pagi, saya hanya menghabiskan waktu untuk menonton TV, sayangnya saya baru mulai nonton tv sekitar pukul 9 kurang 15 menit. Itu berarti, saya sudah kehilangan waktu 15 menit untuk menonton film Shinchan, tapi.. tak apalah daripada ketinggalan sama sekali. Setidaknya saya dapat menonton satu judul.
Thursday, February 18, 2010
Hari Kamis, tanggal 18 Februari 2010 19:00
Saya tidak mengerti kenapa teman-teman sangat sulit untuk diajak bekerja sama. Padahal waktu kita untuk mengerjakannya hanya sedikit. Akhir Februari harus segera tuntas. Saya sudah berusaha membuat skripnya dan membuat action list. dan untuk mengejar semua scene itu butuh waktu seminggu, itu juga kalau kegiatannya lancar. Tanpa ada talent yang telat atau malas-malasan.. Hmmph.. mudah-mudahan, besok take gambarnya lancar..
Sunday, February 14, 2010
Selamat datang, saya ucapkan kepada para pembaca.
eheemm.. tes, tes.. 123.
Hehehe... Saya baru di sini. Mohon bantuannya. Padahal saya sudah pernah membuat blog sebelum-sebelumnya, cuma tidak pernah terurus. Maklum. dulu-dulu belum ada internet di rumah. Jadi mesti ke warnet. atau nyari-nyari kesempatan buka internet pas pelajaran komputer.. Hehehe, untung gak ketauan. Syukur deh. bisa gawat nanti..
eheemm.. tes, tes.. 123.
Hehehe... Saya baru di sini. Mohon bantuannya. Padahal saya sudah pernah membuat blog sebelum-sebelumnya, cuma tidak pernah terurus. Maklum. dulu-dulu belum ada internet di rumah. Jadi mesti ke warnet. atau nyari-nyari kesempatan buka internet pas pelajaran komputer.. Hehehe, untung gak ketauan. Syukur deh. bisa gawat nanti..