Pukul 4 pagi, aku sudah dibangunkan oleh bapak. Aku tahu sudah saatnya bangun dan menyegerakan sahur. Tapi, mataku masih terasa ngantuk. Tidur baru 4 jam, akibat tugasku yang menumpuk itu. Tapi tugas EO (event organizer) belum sempat aku kerjakan. Kalau begitu aku akan mengerjakannya setelah sahur saja. Mudah-mudahan waktunya cukup. Kalau tidak segera aku selesaikan sekarang, aku tidak akan sempat pergi ke warnet untuk mengeprint-nya. Iya sih, tugas itu baru dikumpulkan besok. Kalau aku mengerjakannya setelah pulang sekolah, aku malas pergi ke warnet malam-malam. Akan lebih baik jika setelah pulang sekolah.
Sahur kali ini lumayan mengenyangkan, aku suka opor ayam yang dibuat oleh ibuku. Lebih enak makan sahur sambil menonton PPT (Para Pencari Tuhan), puasa menjadi makin semangat (loh apa hubungannya). Selesai makan aku segera mengambil laptop, dan mulai mengerjakan tugas kliping EO. Untungnya semalam aku sudah mencari artikel dan gambar-gambar yang dibutuhkan, jadi sekarang aku hanya perlu menyusunnya agar lebih teratur. Dimulai dari Pengertian EO, Jenis-jenis EO beserta gambar. Kurasa klipingku ini lebih banyak gambarnya dibanding dengan artikelnya, tak apalah. Sudah tidak ada waktu lagi.
Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 05.15. Aku harus segera bersiap-siap berangkat sekolah. Aku tahu hari ini kakakku akan berangkat siang. Jadi aku harus berangkat lebih awal agar mendapat angkot yang kosong. Aku harus berangkat pukul 6 kurang jika tidak mau terlambat. Jika bareng kakakku, pukul 6 lewat 10 menit juga sudah sampai di sekolah.
Di sekolah aku bertanya pada teman sebangkuku, apakah printer-nya berwarna. Ternyata punya dia juga cuma warna hitam. Tadinya kalau dia punya, aku nitip sama dia aja. Ya sudahlah tetap pada rencana awal, pergi ke warnet pulang sekolah.
Di masjid sekolahku selalu ramai pada saat istirahat pertama, teman-temanku selalu menyempatkan waktunya untuk sholat dhuha. Kurasa tidak cuma di bulan Ramadhan saja, bulan-bulan biasa, mereka juga tampak begitu.
Temanku Leista, juga ada di sana. Dia bilang tidak perlu pergi ke warnet, di ruang sekret juga ada printer. Aku disarankan olehnya untuk ngeprint di sana. Kurasa itu bukan ide yang buruk. Kalau begitu, aku tidak jadi dengan rencana awal, ganti ke rencana baru. Pulang sekolah nanti aku akan ke ruang sekret.
Ketika pulang sekolah tiba, aku segera menuju ruang sekret ditemani temanku Leista. Tapi ternyata ruangannya terkunci. Aku tahu, Ihda pasti tahu kuncinya ada dimana. Setelah kutanya, dia bilang ada di temannya, nanti akan diambilkan. Sambil menunggu kuncinya datang. Aku ingin memastikan file yang akan aku print sudah aku taruh di flashdisk. Kebetulan Ihda juga sedang mengerjakannya menggunakan laptop temannya. Setelah aku cari ternyata file-nya tidak ada. Padahal tadi aku sudah save as ke flashdisk ku itu, apa aku salah menaruhnya ya. Argh.. sudah aku cari berkali-kali tapi tidak ketemu juga. Kuncinya juga belum datang. Kalau begini jadinya aku tidak jadi ngeprint di sekolah.
Bagaimana caranya ya? agar hari ini juga aku sudah ngeprint, kalau pulang dulu ke rumah dan mengambil file-nya, aku malas ke depan, warnetnya cukup jauh dari rumah. Kalau ada motor aku mau ke depan, puasa-puasa begini males rasanya. Oh iya, di dlm flashdisk-nya kan ada artikel fan gambar-gambarnya, aku bisa menyusun ulang di warnet, baru kemudian mengeprint-nya dan setelah itu baru pulang.
Sesampainya di warnet, aku langsung bergegas ke tempat yang kosong, mulai menyusun kembali artikel dan gambar-gambar tersebut. Setelah selesai, ternyata penjaga warnetnya bilang, kalau tidak bisa ngeprint, ngeprint warna hitam aja ga bisa, orang ga ada printernya. Dengan bersedih hati aku keluar dari warnet itu. tapi aku tidak kehabisan akal, masih ada warnet di seberang. Aku lihat di meja penjaga warnet itu ada printer. Tapi, ternyata cuma bisa ngeprint warna hitam. Kalau kayak gitu, dari tadi aku udah ngeprint di rumah. Tapi aku butuhnya printer warna.
Ya Allah, mudahkanlah hambamu ini untuk menyelesaikan tugasnya itu. Sesampai di rumah aku cuma bisa merengut, tapi sedikit demi sedikit aku tahan kekesalan itu, takut puasanya batal. Aku coba menelpon kakakku yang ke3, aku harap aku bisa numpang ngeprint di kantornya.
Alhamdulillah, akhirnya bisa juga aku menyelesaikan tugas ini. Terima kasih ya Allah, tanpa ridho-Mu aku tidak akan bisa menyelesaikan tugasku ini.